GOOGLE DRIVE : Sebuah Cloud Computing Bersama Eyank Vazhollee (Q/A)
https://sma10kaltim.blogspot.com/2020/04/google-drive-sebuah-cloud-computing.html
Secara umum ada beberapa yang KHAS di Google Drive, yang MUNGKIN tidak kita temukan di Cloud Storage lainnya, seperti Dropbox, iCloud, dll termasuk juga One Drive.
Pertama,File di Drive itu TIDAK PUNYA UKURAN, selama dia adalah NATIVE CLOUD. File yang punya ukuran itu adalah file desktop yag diupload ke cloud. Hal ini penting untuk difahami, sehingga sebenarnya jatah 15 GB free dengan akun Gmail itu sebenarnya sudah sangat banyak. File kerja (dokumen, spreadsheet dan slide) tak mengambil tempat di Drive. Foto yang mengambil tempat di Google Photo, Video tidak mengambil tempat di YouTube. Tidak mengambil tempat maksudnya adalah tidak mengurangi jatah 15 GB itu (jika anda pengguna akun gmail.com)
Kedua,Di Google Drive kita boleh menempatkan 2 file yang nama dan jenisnya sama di satu folder. Juga sebuah file bisa diletakkan di lebih dari satu folder pada saat yang bersamaan. Jadi File X bisa berada di Folder A dan ada juga di Folder B pada saat yang sama. Bukan shortcut dan bukan pula copy-an. Ini nanti akan banyak gunanya
Ketiga, Setiap file di Google Drive dikenali berdasarkan ID-nya, bukan berdasarkan nama filenya. Ketika kita menghubungkan 2 file, yang dihubungkan adalah ID file. ID file tidak berubah-ubah wlpun nama dan foldernya berubah. Sehingga ketika 2 file telah dihubungkan, maka hubungan itu tidak akan putus sekalipun salah satu filenya dipindahkan ke folder lain atau diubah namanya. Hal ini bermanfaat ketika semester telah berakhir dan kita bermaksud mengarsipkan file-file lama di suatu folder.
Setahu saya hal2 di atas "mungkin" tidak terdapat di Cloud Storage lainnya. Silahkan ditanggapi dan dikoreksi dulu.Bagaimana menyimpan foto di Cloud..? Apa kita membuka aplikasi lagi. Apakah sama fungsinya dengan google Drive atau OneDrive. Masalahnya laporan kegiatan siswa selama liburan harus disimpan menggunakan Cloud. Saya kurang paham. Mohon pencerahan.
Ada istilah native cloud. Yang termasuk native cloud artinya juga file2 yang kita unduh dari google drive orang lain dan ditambahkan ke google drive kita. Atau pekerjaan kita dari O365 dapatkah disimpan di g.drive ? Mohon pencerahannya
Untuk native nya iya, untuk penugasan di 365 tidak bisa langsung ke Google Drive, 365 punya cloude sendiri yaitu OneDrive
Tentang File Native Cloud Begini, selama ini yang kita kenal luas baru sebatas CLOUD STORAGE alias tempat penyimpanan file di cloud. Sedangkan yang dimaksud dgn CLOUD COMPUTING adalah seluruh proses komputasinya terjadi di cloud, bukan cuma filenya, tapi juga aplikasinya. Jika masih sebatas Cloud Storage, cloud hanya penyimpanan, jika file tersebut hendak diedit, maka harus didownload dulu, lalu diedit, dan setelah diedti dupload kembali ke cloud (biasanya diotomatisasi dgn aplikasi syncronize). Tetapi pada Cloud Computing, aplikasinya pun sudah di cloud. Jadi utk mengedit file/dukumen tidak perlu menginstall dulu aplikasi editornya ke komputer lokal. Dengan bermodalkan browser saja, proses editing sudah bisa dilakukan. Begitulah yang terjadi pada Google Suite dan Office 365. Lalu apa iu File Native Cloud ? Yaitu file yang sepenuhnya dibuat menggunakan aplikasi cloud juga (bukan dibuat oleh aplikasi lokal di desktop lalu diupload ke cloud). Salah satu ciri dari file native cloud adalah UKURAN FILENYA tidak ketahuan. Contoh video di YouTube, berapa ukurannya? Kita tidak tahu, nanti kita hendak donwload baru kita memilih kualitas video yang kita inginkan, dan setelah kita download barulah ukurannya ketahuan tergantung pada kualitas yang kita pilih. Tapi selama kita hanya play secara online, maka "ukurannya" bisa berubah-ubah tergantung kualitas koneksi kita, jika koneksi kita buruk maka kualitas gambar pun akan menurun (yang berarti ukurannya juga mengecil). File Google Document, Google Spreadsheet, Google Slide, Google My Map, Google Gambar, Google Site, dll semuanya adalah file yang bersifat Native Cloud. Sedangkan file-file pada Office 365 sepertinya belum native, karena aplikasi Office 365 itu terkadang masih harus "berkoordinasi" dengan Ms Office versi desktop (Mohon dikoreksi jika sudah ada update terbaru)
Sekedar info, Saat ini dunia komputasi sedang bergeser dari Desktop Computing ke Cloud Computing. Hanya saja masyarakat kita butuh waktu untuk bermigrasi ke Cloud. Microsoft memperkirakan proses migrasi akan berlangsung hingga 2023. Tapi sepertinya Virus Corona mempercepat proses itu ketika virus itu memaksa masyarakat dan sekolah untuk bekerja dan belajar dari rumah.
Kenapa kita harus beralih ke Cloud Computing ?
1. Lebih universal
Karena berbasis web sehingga kita tak perlu lagi dipusingkan dgn masalah gagal akses hanya karena beda platform atau beda aplikasi.
(Microsoft bahkan lebih sadis lagi, platform dan aplikasi sama, tetapi bisa gagal akses hanya karena beda versi).
Bayangkan saat kita bermain facebook misalnya, seseorang yang mengupload tulisan, foto, atau videonya bisa dibuka oleh siapa saja tanpa harus nanya itu diupload dari komputer apa, windows versi berapa, atau linux kah, atau mac kah? Versi berapa? Format videonya apa? VLC, MP4, MPEG atau apa ?
Gak ada urusan dengan semua itu... semua bisa lihat dan bisa akses.
Begitulah cloud computing.
2. (satu aja dulu, nomor 2 dst nanti disambung kalo sudah bangun :joy::joy:)
Ijin bertanya, apakah VPS termasuk jenis cloud computing?
Namanya juga jualan eyang ?Yah, namanya jualan,... eyang, klo ngga dibuat batasan, trus untungx darimana🤔
Iya, VPS alias Virtual Private Server termasuk Cloud Computing. Nanti kalo dibahas lebih jauh, Cloud Computing itu ada 3 tingkatan yaitu SaaS, PaaS dan IaaS. GSuite di level SaaS, sedangkan VPS di level PaaS (di Google namanya GCP atau Google Cloud Platform)
Google juga jualan, tapi caranya berbeda. Kalo Microsoft adalah raja di desktop, maka Google adalah raja di cloud untuk saat ini.
Untuk Network Attached Storage gmn eyank masuk tingkatan yg mana. Katanya bisa dijadikan server juga.
NAS sifatnya tetap hanya storage, mungkin dia lebih masuk ke IaaS daripada PaaS
Desktop dan Cloude ? Maksudnya apa sih eyang?
DESKTOP COMPUTING adalah Komputer itu adalah apa yang ada di depan kita, berupa laptop atau PC. Seluruh aplikasi dan data kita berada di komputer tersebut. Dektop Computing adalah komputer yang sudah kita kenal selama ini secara luas. CLOUD COMPUTING adalah komputer itu tidak ada di depan kita, melainkan jauh disana (di cloud). File kita ada disana, dan aplikasi editornya juga disana. Sedangkan laptop dan PC yang ada depan kita hanya REMOTE CONTROL-nya saja, dimana kita mengendalikan komputer kita yang nun jauh disana itu secara remote. Syaratnya login dan password kita cocok 😁
Ngomong2 Google Drive itu aman ngga ? Lebih aman mana dg One Drive ? Apa datanya ngga di curi Google atau Microsoft? Mohon penjelasannya eyang... Tapi sebelumnya silahkan ngopi dulu eyang
Gini. Bayangkan saya buka restoran, lalu saya bilang: "produk makanan di restoran kami dijamin halal" Bolehkah seperti itu? Tentu tidak.
Seharusnya ada pihak lain, Lembaga Resmi semisal LPPOM-MUI yang datang ke restoran saya, memeriksa seluruh bahan dan proses di restoran saya, Jika memenuhi syarat halal maka lembaga tersebut akan memberikan kepada saya SERTIFIKAT halal. Setelah menerima sertifikat halal itu, barulah saya boleh mengklaim bahwa restoran saya dijamin halal. Begitu juga dengan penyedia layanan cloud. Ketika Google menyatakan bahwa DATA ANDA KAMI JAMIN KEAMANAN DAN PRIVASINYA, maka tentu saja Google tak bisa mengklaim hal itu secara sepihak. Harus ada LEMBAGA KHUSUS yang datang memeriksa semua sistem di Google lalu memberinya SERTIFIKAT KEAMANAN DAN PRIVASI. Perlu diketahui bahwa saat ini Google sudah memegang kurang lebih 20 sertifikat keamanan dan privasi yang diberikan oleh berbagai lembaga dari berbagai negara. Dan dari jaminan keamanan dan privasi itulah saat ini sudah ada lebih dari 3 juta perusahaan di dunia MEMPERCAYAKAN penyimpanan data-datanya di server Google. Lebih jauh tentang sertifikat keamanan dan privasi Google bisa dilihat disini https://www.privacyshield.gov/participant?id=a2zt000000001L5AAI . Artinya secara sistem Google sudah cukup aman dan privat. Lalu apakah itu berarti dijamin tak akan bocor lagi? Tidak juga, Karena kelemahan terbesar dari setiap sistem pengamanan ada pada PENGGUNANYA.
Ibarat tembok China yang begitu kuat dan kokoh, ternyata bisa bobol cukup dengan menyogok penjaga gerbangnya. Faktor USER, apalagi user yang tidak cukup teredukasi adalah sumber kebobolan sistem yang belum bisa diatasi oleh teknologi apapun hingga hari ini. Pengguna yang teledor atau tidak cukup paham tentang bagaimana cara mengamankan akun mereka. Ibarat orang yang dipercaya memegang kunci brankas, tapi dia meletakkan kunci saja itu di sembarang tempat.
Selengkapnya simak pembahasannya pada video berikut ini!