MANDIKBUD: BIAS DARI SEJARAH 4C (Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration) DAN APA ITU 4C ?
https://sma10kaltim.blogspot.com/2020/06/mandikbud-bias-dari-sejarah-4c-critical.html
Mandikbud melakukan Open House hari ke-2 melalui group Telegram HIPPER dengan alamat https://t.me/gurupenggerak pada hari Minggu, 28 Juni pukul 20.00 WITA dengan tema sederhana yakni "Apa itu 4C, Sejarah dan Bias yang menyertainya", mungkin tema yang ngga penting-penting amat, tapi cukup penting untuk melatih LITERASI kita.
Mandikbud membuka diskusi kali ini dengan sebuah pertanyaan, "May I ask to all of you about 4C ? What do you think about 4C ?"
Para tamu yang hadir memberikan beragam pendapat mengenai 4C, beberapa diantaranya disampaikan bahwa "4C= Communication, Collaboration, Critic Thingking, Creativition", "4C is a skill that students must achieve through learning as a 21st century challenge. 4c includes communication skills, collaboration, critical thinking and creative. These skills show that educators must also be more qualified in designing learning activities. an educator must practice often, accustomed to utilizing technology in learning activities, learning from experts who share their experiences."
Bolehkah saya diberikan sumber/literatur yg digunakan oleh anda semua? Apakah itu pendapat anda, asumsi anda atau asumsi orang lain atau perfektif orang lain dari sudut pandang anda? ujar Mandikbud melajutkan pertanyaanya setelah beberapa tamu mengemukakan jawabannya.
Saya sedang bertanya, mengapa bapak berpendapat seperti yang sudah bapak kemukakan diatas mengenai 4C? Adakah literatur yang dirujuk?
Kalau literatur/rujukan/sumber ya ga bisa sebutkan, cuman baca-baca aja pak di berita-berita online, terus pernah ikut workshop dari kementerian yang juga membicarakan hal yang sama. Jadi sumber dari ingatan saja pak, dari beberapa media-media online tersebut ujar salah seorang tamu yang hadir dalam acara open house tersebut.
"Ada juga Connection, tanpa mengesampingkan sebutan 4C atau 5C, zaman kini manusia tidak bisa lepas dari Conection atau saling keterhubungan satu sama lain menerobos sekat-sekat negara", ujar salah seorang tamu lainnya.
Kembali Mandikbud mempertanyakan mengenai pendapat dan argumentasi yang disampaikan, "Apakah ini asumsi? atau adakah literatur yang dirujuk?", sehubungan dengan pendapat yang dikemukanan.
"Apakah ada bedanya Communication dengan Connection? Lalu apa bedanya dengan Collaboration? Mungkinkah kolaborasi yg terjadi tanpa adanya koneksi?", ujar Mandikbud menggali lebih dalam.
Dengan demikian, saya dapat mengambil kesimpulan sementara bahwa pendapat bapak hanya sebatas asumsi yang dikemukakan berdasarkan apa yang bapak terima dari apa yg pernah bapak baca/dengar? karena belum ada literatur yang dirujuk sebagai "asumsi" tersebut.
Tamu lainnya mengungkapkan bahwa, "Keterampilan abad ke-21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation) merupakan kemampuan sesungguhnya ingin dituju dengan Kurikulum 2013", keterangan ini dicuplik dari https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/05/arti-4c-communication-collaborative.html", sumbernya dari googling ujar tamu tersebut.
Darimanakah sumber tulisan dari blog tersebut ? atau Literatur apa yang digunakan penulis dalam menulis tulisan pada blog tersebut? Dapatkan bapak memberikan informasi lebih lanjut?, tanya Mandikbud lagi.
"4C adalah
1. Creativity and innovation
2. Critical Thinking and Problem Solving
3. Comunication
4. Collaboration
Kalau saya dapat informasi ini dari web kemdikbud pak", ujar salah seorang tamu lainnya.
Dari mana penulis di web Kemdikbud memperoleh informasi tersebut? dari asumsi penulisnya? dari pejabat di kementerian? atau mengutip dari blog yang disampaikan oleh tamu sebelumnya, atau mengutip dari sumber lain sebagai literaturnya?, tanya Mandikbud kembali.
"Menurut sumber dari portal Researchgate.net menuliskan bahwa Griffin & Care (2015) menggolongkan keterampilan dan sikap abad 21 sebagai ways to thinking (knowledge, critical and creative thinking), ways to learning (literacy and softskills), dan ways to learning with other (personal, social, and civic responsibilities). Adapun US-based Partnership for 21st Century Skills (P21), mengidentifikasi keterampilan berpikir kritis (Critical Thinking Skills), keterampilan berpikir kreatif(Creative Thinking Skills), keterampilan komunikasi(Communication skills), dan keterampilan kolaborasi (Collaboration skills) sebagai kompetensi yang diperlukan di abad ke-21. Kompetensi tersebut dikenal dengan kompetensi 4C.", ujar tamu lainnya.
Kita sebenarnya masih mbahas 4C sebagai sebuah akronim, belum masuk ke makna, tujuan , apalagi menambahkan "C C C" lainnya. Pertanyaannya kami sederhana yakni apa itu akronim 4C? Mengapa 4C? Sebutkan sumbernya ?
Sesungguhnya, ini bukan sekedar Akronim, ini bagian dari Literasi itu sendiri.
Ketika anda Googling, mungkin akan ada puluhan bahkan mungkin ratusan atau bahkan ribuan Informasi Digital yang akan tampil sehubungan dengan informasi yang anda cari dalam hal ini 4C. Lalu mengapa anda memilih dari blog A, mengapa mengambil dari website B, atau hanya mengutip dari domain tertentu?
Ini bagian dari Literasi Informasi... Bukan hanya bagaimana mencari informasinya, tetapi milih, memilah dan membandingkan hingga membuat kesimpulan...
Penulis mana yang mencuplik informasi dari penulis lainnya? Mana sumber aslinya atau paling tidak sumber tertuanya dst dst... ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang harusnya muncul dan mengemuka dibenak kita tatkala dihadapkan dengan pernyataan-pernyataan dan membanjirnya informasi yang anda bisa peroleh.
Karena sumber yang akan anda gunakan akan mempengaruhi asumsi atau pendapat serta kesimpulan anda mengenai informasi tersebut. Jika informasi yang anda dapatkan tidak utuh dan bias maka kesimpulan anda pun mungkin juga akan bias, terlebih jika tidak ada pembanding.
Semakin tua sumber rujukan MUNGKIN akan semakin sedikit biasnya. Ada sumber-sumber terpercaya, tapi tidak selamanya sumber terpercaya itu benar, terlebih jika "sanad" nya putus. Atau periwayatannya masuk kategori orang yang pelupa. Yah minimal Hasan lah, jangan sampai Dhoif, apalagi Maudhu, jika boleh meminjam istilah agama, ujar Mandikbud.
Diskusi semakin hangat, dan para tamupun kembali memberikan pendapat mereka bahkan beberapa disertai rujukan atas pendapat mereka tersebut.
"Saya googling dan mendapatkan e book yang berjudul "Panduan Implementasi Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 Di Sekolah Menengah Atas" yang diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017. Disebutkan bahwa 4C itu kompetensi Kecakapan abad 21 (berfikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, komunikasi, dan kolaborasi)".
"Kolaborasi dari kata bhs inggris yaitu Collaboration, kta benda artinya kerja sama. Kta kerjanya collaborate, artinya bekeja sama. Yg dimaksudkan disini adalah siswa bekerja sama utk menghasilkan sesustu. Kalo kerjasama maka bisa juga saling menyalin atau menjiblak tanpa bekerja bersama, itu menurut kamus bhs inggris."
"Sejauh apa kita mempertanyakan keputusan bersama dari para peneliti dan pengambil keputusan yang menggaungkan 4C sebagai bagian dr 21st century learning skills? Seharusnya para peneliti dan pengambil keputusan tersebut sudah melakukan penelitian dan pengamatan terlebih dulu. Bukan asal copas. Karena memang literasi informasi terletak dari kita pembacanya, Menurut saya, Dan, apabila kita mau mencari kebenaran dari teori yang mereka gaungkan, kita praktekkan."
"Awal mula muncul c1-c6 itu dari teori Bloom, kemudian direvisi oleh muridnya shg muncul kritis & kreatif. Pembicaraan pasti gk akan lepas dr kritis & kreatif".
"Dalam tradisi ilmiah kita bisa melihat dari filosofisnya, epistimologinya dan aksiologinya. pemahaman yang mendalam dan universal akan melahirkan sikap yang bijak dan saling menghargai. apalagi kalau dihubungkan secara transenden, maka akan melahirkan para pemikir yang penuh dengan hikmah.".
"Saya menemukan sebuah sumber mengenai 4C ini yakni "https://battelleforkids.org/", bagaimana menurut bapak mengenai sumber ini?" uajr salah seorang tamu yang dijawab langsung oleh tamu lainnya bahwa "Iya ini dulu p21 framework. Tapi sdh ganti nama... kenapa ya?".
"Sekarang cukup akronim 4C saja dulu yang dibahas, jangan melebar dulu, ada saatnya melebar, Ini bukan tentang STEM berkembang menjadi STEAM, ini tentang akronim 4C, simple ko...", ujar Mandikbud.
Tamu open house lainnya menyampaikan beberapa literatur seperti https://www.oecd.org/site/educeri21st/40756908.pdf . "Ini yang pertama kali dahulu saya kenal p21 sepertinya. ", Sekarang udah banyak sekali , misalnya di https://education.microsoft.com/en-us/learningPath/e9a3beec dan https://www.simplek12.com/learning-theories-strategies/4cs-21st-century-skills/ .
"Dahulu namanya p21.org sehingga melahirkan P21 framework sudah ada sejak tahun 2003 silam. P21.org bergabung ke battelleforkids.org sejak tahun 2018.
"Dokumen yang anda maksud pada link OECD.ORG tersebut dibuat tahun 2008 dan merujuk ke P21 framework", Ini bagian dari penerapan Literasi Informasi seorang pendidik. Ini kalau dalam istilah hadits , sanadnya nyambung dan perawinya cukup dapat dipercaya. Meskipun tidak sejaman dengan sumber yg dicuplik. Mengapa tidak "sejaman" ? Karena P21 itu tahun 2003 sedangkan release OECD.ORG itu tahun 2008.
Battleforkids lahir lebih awal di tahun 2001, P21 lahir tahun 2003 dan bergabung dengan Battleforkids di tahun 2018. Mulai tahun 2003 hingga sekarang framework ini tidak ada perubahan yang signifikan , terlebih terhadap sumber akronim 4C yang muncul untuk "memudahkan dalam mengingat".
How to STEAM your Classroom, Fathur, 2019. Sumber : Battleforkids
Salah satu bagian dari framework tersebut adalah "Learning & Innovation Skill". Pada awal framework ini diterbitkan standarnya adalah :
2003 : (P21)
- Creativity and Inovation
- Critical Thinking and Problem Solving
- Communication and Collaboration
Today : (Battleforkids)
- Creativity and Inovation
- Critical Thinking and Problem Solving
- Communication
- Collaboration
Akronimnya lahirlah yang namanya 4C untuk memudahkan dalam mengingat mengenai framework dari Learning & Innovation Skill ini. Biasnya dibanyak penulis, pengamat maupun sumber-sumber resmi kementerian, seolah-olah 4C itu adalah
- Creativity
- Critical Thinking
- Communication
- Collaboration
Inilah BIASnya, sederhana tampaknya tapi dampak (impact) nya yang cukup luar biasa karena dapat menggradasi framework tersebut. Tidak salah mengadaptasi, namun tetap harus disampaikan kepada "pembaca" anda, bahwa sumber aslinya seperti apa. Inilah makna dari berliterasi.
Andai Inovation itu hurup awalnya adalah Cnovation, andai Problem Solving itu huruf awalnya adalah C sehingga menjadi Croblem Solving, andai Literacy itu huruf awalnya C maka jadilah Citeracy, dan jadilah 7C.
Seolah-olah Inovation dan Problem Solving itu mahluk tersendiri diluar 4C.
Masalahnya adalah hampir semua sumber yang ada saat ini merujuk ke framework tersebut, namun merujuknya tidak utuh, karena sumber yang dirujuk sanad nya ada yang putus, sehingga hasilnya BIAS. Dan bias ini menular tatkala banyak yang merujuk kepada perawi-perawi yang bias itu.
Ini baru berbicara satu bagian dari Framework tersebut. Belum sampai pemaknaan, apalagi implementasi nya. Marilah konsisten dulu dengan sumber yang kita jadikan rujukan, pengembangan dan adaptasi tidak salah. Tapi jangan juga bersebrangan jauh dengan sumber yang dicuplik.
Jadi pelajaran malam ini simple, hanya masalah akronim 4C dan belajar berliterasi. Semoga bermanfaat, mohon maaf jika ada salah dan khilaf. Selamat malam dan selamat beristirahat.
Jika anda berminat, silahkan download buku "How to STEAM your Classroom" di SINI . Pembahasan singkat mengenai topik kita kali ini juga ada pada buku tersebut hal 11-12. Dan baca juga https://www.fathur.web.id/2020/06/steam-stem-pendekatan-pembelajaran-abad.html
Fathur Rachim
Ketua Umum HIPPER 4.0
Founder AGTIFINDO
IG: FathurRachim
Tweeter : fathur_kaltim
Youtube : https://s.id/subscribeCH1