Kamis (21/5), SMAN 10 Samarinda yang kini dikepalai oleh bapak Sutrisno, M.Pd. mendistribusikan paket bantuan sosial kepada siswa terdampak ekonomi Covid-19 yang berada di sekitar sekolah.Terima...
Mari kawan-kawan kita simak bersama, adakah desa/kecamatan pada kabupaten/kota anda yang masuk dalam Daerah Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebuday...
Mandikbud melakukan Open House hari ke-2 melalui group Telegram HIPPER dengan alamat https://t.me/gurupenggerak pada hari Minggu, 28 Juni pukul 20.00 WITA dengan tema sederhana yakni "Apa itu 4C...
PP 19 Tahun 2015 dan Permendikbud 23 Tahun 2016 mengamanatkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, pendidik mempunyai kewajiban untuk melakukan penilaian hasil belajar peserta didik agar dapat mengetahui sejauh mana perkembangan kemajuan hasil belajar peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh pendidik bertujuan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar mereka secara berkesinambungan dalam mencapai standar nasional pendidikan.
Untuk mengukur ketercapaian kompetensi dasar di sekolah dapat dilakukan penilaian secara internal maupun eksternal. Kedua bentuk penilaian ini bersifat saling melengkapi terhadap informasi yang dihasilkan dalam proses pendidikan di satuan pendidikan. Penilaian internal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengembangkan dan menggunakan tes yang dibuat oleh pendidik itu sendiri atau menggunakan tes yang sudah terstandar (standardized test) yang spesifikasi soalnya sesuai dengan kisi-kisi yang dibuat oleh pendidik. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak di luar sekolah, seperti pemerintah pusat atau pemerintah daerah (provinsi). Lembaga eksternal ini tidak berkaitan langsung dengan pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Fakta di sekolah, masih banyak ditemukan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan pendidik ternyata belum sepenuhnya menggambarkan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik yang sesungguhnya. Guru belum memahami, belum mengembangkan soal, dan belum menganalisis butir soal sesuai dengan prinsip, mekanisme, dan prosedur penilaian yang tepat. Pada umumnya guru menggunakan soal yang baru dibuat sendiri atau mengambil dari kumpulan soal yang sudah ada, sehingga soal belum memenuhi kualifikasi soal yang baik.
Pengembangan soal yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengembangan bank soal sekolah. Adapun bank soal sekolah didefinisikan sebagai kumpulan soal di sekolah yang mempunyai karakteristik statistik setiap butir soalnya seperti: daya pembeda, tingkat kesukaran soal, distribusi masing-masing pilihan jawaban, validitas, dan reliabilitas tes. Oleh karena itu penting bagi guru untuk selalu menggunakan instrumen/alat ukur yang valid dan reliabel dalam mengukur pencapaian kompetensi siswa . Tujuannya adalah untuk melayani berbagai kebutuhan penilaian internal sekolah serta untuk mengendalikan mutu pendidikan di sekolah.
Untuk memenuhi fungsi tersebut, penilaian harus memiliki alat ukur (instrumen) yang handal, valid, dan reliabel. Instrumen penilaian diharapkan memenuhi fungsi-fungsi tersebut. Di samping harus memenuhi syarat keajegan (reliabilitas) dan kesahihan (validitas), juga harus mempunyai syarat keterbandingan (comparability) antar paket tes yang digunakan, mudah digunakan, dan penilaiannya bersifat objektif. Tes yang memenuhi persyaratan tersebut dapat dicapai apabila butir soal yang digunakan sudah diuji coba dan divalidasi.
Bank soal adalah kumpulan soal-soal dalam jumlah yang besar, dan mengukur pengetahuan yang sama, disimpan di dalam komputer atau kartu soal bersama dengan karakteristik setiap butir soalnya. Bank soal ini perlu dibuat dan harus selalu dikembangkan karena:
dapat menyiapkan tes yang dibutuhkan secara rutin dan lebih dari satu set;
memungkinkan diterapkannya tes melalui komputer (computer based test dan computerized adaptive test), sehingga setiap saat peserta tes dapat mengikuti tes kapan saja; dan
kualitas tes dapat dipertanggungjawabkan.
Tutorial 1 : Spoiler Bank Soal
Aplikasi Bank Soal PSMA 2018 ini merupakan pengembangan dari Learning Management System (LMS) Moodle Versi 3.2, dengan tujuan untuk kemudahan pengelolaan dan administrasi soal-soal yang telah melalui tahapan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif sehingga sewaktu-waktu diperlukan dapat segera di cari dan digunakan secara langsung dengan system ujian online dan/tau offline (intranet).
Exploratorium yang berada di San Francisco, California merupakan Museum STEAM pertama di dunia yang berdiri sejak 1969. Exploratorium adalah laboratorium pembelajaran publik yang mengeksplorasi dunia ...
Dalam rangkaian memperingati 74 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, AGTIFINDO.OR.ID melakukan Soft Launch buku dengan judul "How to STEAM Your Classroom, Revo 4.0 Model - Outside The Box (Part-...
Istilah Computational Thinking saat ini sedang naik daun, terlebih ketika Mata Pelajaran Informatika resmi masuk kedalam struktur kurikulum 2013 melalui Permendikbud Nomor 35, 36 dan 37 tahun 2018. Da...
pak Fathur memang kreatif ...banyak ilmua yang saya dapat dari pak Fathur ...dan pak Fathur kereen, selalu membalas dan menanggapi apa saja yang menjadi kendala ...semoga pak Fathur bisa berkunjung ke Aceh
link yang diberikan tidak sesuai dengan tujuan
BalasHapusGunakan laptop/komputer.
HapusAkan ada dua link tab yg terbuka🙏
HapusSMA negeNe 6 Batam menyampaikan terima kasih banyak Pak Fathur
BalasHapusSama2 pak
HapusMakasih pak Fathur...Jazakumullohi khoiran kastira.
BalasHapusTerima kasih infonya
BalasHapusJazakumulloha khoeron katsir
Softwarenya pak fathur
BalasHapusTerima kasih infonya, Pak Fathur.
HapusTerimakasih banyak ya, Pak...
BalasHapusApakah ada Aplikasi Bank Soal untuk SMK pak?
BalasHapuspak Fathur memang kreatif ...banyak ilmua yang saya dapat dari pak Fathur ...dan pak Fathur kereen, selalu membalas dan menanggapi apa saja yang menjadi kendala ...semoga pak Fathur bisa berkunjung ke Aceh
BalasHapus