GURU PENGGERAK 4.0 : DISKUSI MERDEKA BELAJAR BERSAMA INDRA CHARISMIADJI !

Komunitas "Guru Penggerak 4.0" pada hari Rabu, 5 Februari 2020 bertempat di channel telegram Guru Penggerak Merdeka Belajar dengan alamat http://t.me/gurupenggerak berhasil mengundang dan menghadirkan tokoh sekaligus pengamat pendidikan dan pembelajaran abad 21 yang fenomenal sekaligus kontroversial sebagai tamu dalam diskusi online perdana tersebut. Tema yang diangkat kali ini adalah "Merdeka Belajar" yang diikuti lebih dari 600 peserta secara daring/online yang berasal dari unsur guru lintasa jenjang, kepala sekolah, pengawas, dinas, dosen serta umum.

Menindaklanjuti arahan Presiden RI untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menetapkan empat program pokok kebijakan pendidikan yang dikenal dengan merdeka belajar. Program tersebut meliputi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi. Sudah sering kita mendengar istilah Merdeka Belajar namun mungkin masih banyak sebagian dari kita belum memahami esensi merdeka belajar ini. Untuk itu diskusi yang di moderatori Fathur Rachim dari AGTIFINDO.OR.ID sangat menarik untuk disimak dan diikuti. Untuk itu dalam tulisan kali ini akan disajikan hasil diskusi tersebut dalam format Q/A.

Pengantar Merdeka Belajar (Indra Charismiadji)

Banyhak orang mengatakan bahwa saya "memusuhi" guru dengan berbagai pernyataan dan statemen saya di media baik cetak maupun elektronik. Saya banyak punya keluarga yang bekerja sebagai guru dan saya juga hidup di lingkungan para pendidik, jadi mana mungkin kalau saya memusuhi keluarga saya sendiri. Justru karena saya berasal dari keluarga pendidik dan tahu persis apa yang dibutuhkan untuk memberikan pembelajaran yang sesungguhnya terhadap anak didik kita. Dan sisanya karena memang terkadang bahasa wartawan berbeda dengan apa yang kita sampaikan.


Saya terbuka kalau ingin diajak diskusi secara pribadi bisa lewat WhatsApp, Telegram, Email atau lewat sosial media apapun. Jadi silakan karena saya senang kalau diajak diskusi oleh sesama pendidik.

Kenapa konsep merdeka belajar ini diluncurkan oleh mas menteri, hal ini menjadi satu pertanyaan dasar yang harus kita pahami dulu karena tanpa tahu tujuannya maka kita akan sulit untuk memahami langkah yang kita ambil. Ada yang tahu, kira-kira kenapa konsep "Merdeka Belajar" ini diluncurkan dan kira-kira apa tujuannya?

Berikut beberapa tanggapan yang berhasil kami rekam:

SANIATI DJAMALU: Agar setiap guru dan siswa bisa bebas berkreasi dalam proses PBM.

Yuliana Rahayu: Agar pembelajaran itu menjadi lebih bermakna dan menyenangkan

Hariyantoni Toni: Agar guru bebas berkreasi

Melyani Dwi Astuti: Agar para guru tidak terbebani dengan setumpuk administrasi dan siswa bisa leluasa dan fokus menuntut ilmu

Ernasari: Agar potensi & kreasi guru jg siswa tergali

Agus Jauhari: Merdeka = bebas

SANIATI DJAMALU: Merdeka=Kebebasan

Nurhadi : Memaksimalkan dan mengaplikasikan kecakapan abad 21

Diana Kholida Mr: Free,, bebas, kreasi, inovasi, unusual

Theresia Massie Sitepu: Merdeka= bisa menikmati apa yg dikerjakan

Lukmanudin, S.Pd.I.: Merdeka tidak terikat dengan administrasi

Nurhadi : Out off the book

Bunda Tri: Tidak terjajah,  tdk terbelenggu

Agus Jauhari: Berkarya berkreasi berekspresi

Hariyantoni Toni: Tidak terbeban

Ernasari: Bebas berkreasi utk lbh maju

SANIATI DJAMALU: Bebas untuk berkreasi, inovasi

Sulistyoningsih: Bebas berkreasi u mengembangkan potensi anak didik menuju era abad 21

Lina Andriani: Tidak terbatasi

Nurhadi : Kreativitas guru utk lepas dari konvensional mengajar

Bu Icih : Merdeka dalam arti memiliki byk pilihan utk berinovasi

Theresia Massie : Tidak terikat dg suatu ketentuan yg baku dan membuat seseorang merasa kaku

Yuyun : Merdeka = tidak tergantung pada negara lain. Tidak jadi penonton dan pemakai terus

Yuliana Rahayu: Merdeka utk bereksplorasi dalam PBM sesuai dg potensi  yang dimiliki oleh siswa, guru dan sekolah

Kanisius Kemudi: Kebebasan yg berorientasi pd memaksimalkan hasil.

Agus Jauhari:Bebas berkarya berkreasi dan berekspresi

Nugraha Sofian: Merdeka = bebas mengeluarkan pendapat dan tidak di kukung oleh kebijakan birokrasi yg berbelit2 khususnya yang berkaitan dengan pendidikan...satu hal lagi kesejahteraan guru perlu di tingkatkan lagi

Ernasari: Bebas dr berbagai tekanan utk kpntngan tertentu

Agus Harianto: Selama ini guru terbelenggu di antara kompleksitas dan kontroversi. Jadi merdeka kemungkinan bisa diartikan terbebas kedua kata tersebut.

Wa ode Darniati Darniati: Merdeka = bebasb untk berkarya,berinovasi dan berekpresi demi mencapai tujuan bersama

Melyani Dwi Astuti: Merdeka berkreasi dengan berbagai cara yang digali dan timbul dari diri para guru untuk kegiatan mengajar dan bagaimana materi yang disampaikan bisa dengan mudah dan menyenangkan diterima siswa. Untuk siswa, merdeka belajar adalah bebas memilih apa yang disenangi dan berkreasi serta mengutarakan ide- idenya untuk mencapai tujuan serta kepuasan dalam belajar

Nugraha Sofian:Merdeka dalam ber ekspresi tapi sesuai koridor hukum yg berlaku di tanah air


Konsep merdeka belajar ini diluncurkan karena mas menteri punya target yang diberikan oleh presiden kita Bapak Joko Widodo untuk menyiapkan SDM yang unggul sehingga di tahun 2045 Indonesia bisa menjadi kekuatan ekonomi terbesar nomor 5 di dunia dimana targetnya adalah penghasilan setiap orang rata-rata 27 Juta perbulan dan 2045 itu bersamaan juga dengan 100 tahun Indonesia merdeka.

Dari sekian banyak definisi tentang kemerdekaan yang menurut saya paling pas adalah definisi dari seorang Novelis Amerika Serikat yang namanya Walter Moesly. Dia mengatakan bahwa kemerdekaan adalah sebuah kondisi pikiran. Badan kita mungkin tidak akan pernah mampu untuk merasakan dan mendefinisikan "Apa arti kemerdekaan", yang penting adalah kondisi pikirannya bukan badannya bukan fisiknya tapi mentalnya "Freedom Is A State of Mind".

Page : 12 Next

Related

SIARAN PERS Kemendikbud No. 128/sipres/A6/V/2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan BDR (INFOGRAFIS)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar (download) Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-...

NEW NORMAL : SIAPKAH SEKOLAH DIBUKA KEMBALI JULI MENDATANG ?

Berdasarkan data yang dirilis oleh UNESCO mengenai dampak Covid-19 terhadap dunia pendidikan, khususnya mengenai jumlah siswa yang terdampak pandemi Covid-19 akibat penutupan sekolah-sekolah mulai men...

STREAMYARD - RAHASIA DAPUR REKAMAN : Kegiatan LIVE Streaming (Perangkat, Aplikasi, Green Screen dan Membuat Sertifikat Otomatisnya)

Ketika anda melihat tulisan ini dan membacanya dengan niat untuk mencari informasi bagaimana persiapan dibalik layar sebuah kegiatan live streaming untuk level pemula atau amatiran seperti saya, maka ...

Posting Komentar

  1. Mantab... Sangat beruntung sekali bisa ikut bergabung semalam...😁😁😁

    BalasHapus
  2. Sangat menginspirasi bagi kami sebagai pendidik.....👍👍👍

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Lain kali gabung diacara live nya biar bisa turut berkontribusi untuk anak negeri

      Hapus
  4. Semoga segera ada lagi pembehasan lanjutannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa yg diprogramkan oleh pemerintah itu baik.tapi kembali kegurunya, apakah guru itu mampu dgn konsep merdeka belajar atau menjadi guru pembelajar. Guru yg milineal mampu menerima yg terbaru, terapdet sesuai perkembangan zaman, tapi sayangnya guru sekrg maunya yg instan, tdk mau melakukan literasinya.

      Hapus

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Follow us !

Hot in week

Hot in week

item