SMAN BALI MANDARA : BERTRANSFORMASI DITENGAH KEMISKINAN !

SMA Negeri Bali Mandara adalah sekolah layanan khusus berasrama (boarding school) yang didirikan tanggal 8 April 2011 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali No. 680/03-A/HK/2011. Pada awalnya sekolah ini dibina oleh Putera Sampoerna Foundation berdasarkan kesepakatan bersama Pemerintah Provinsi Bali dengan Yayasan Putera Sampoerna No. 075/11/KB/B.PEM/2009 dan No. 2420/PSF/10/09. Berdasarkan surat tesebut, Putera Sampoerna Foundation menyiapkan biaya operasional sekolah, sedangkan Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan biaya pembangunan fisik. Namun kini SMAN Bali Mandara pembiayaan resmi hanya dari Pemerintah Provinsi Bali.
SMA Negeri Bali Mandara (SMANBARA) berlokasi di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng dengan luas lahan 10 hektar dan memanfaatan bangunan bekas sekolah pertanian. Kondisi awal sangat memprihatinkan karena ketika memulai tahun pelajaran 2011/2012, semua fasilitas fisik belum tersedia. Ruang kelas, kantor, asrama, dan toilet semuanya sedang dalam proses penyelesaian. Seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan tidur di aula bekas yang bocor dan plafonnya telah usang dan berlubang. Tempat untuk peserta didik putra dan putri hanya disekat dengan almari, sementara pendidik dan tenaga kependidikan tidur di stage yang setiap jam harus bergiliran untuk memantau peserta didik.
SMAN Bali Mandara yang memiliki Visi “To become the leading school in creating future leaders “ atau “Menjadi sekolah terdepan dalam menciptakan pemimpin masa depan” dalam kurun waktu 8 tahun sejak berdirinya telah bertranformasi menuju dan mengarah ke visi dan misi mereka. Sebuah sekolah yang sangat layak untuk dijadikan rujukan dengan berbagai program kerja yang mereka miliki yang tidak saja beroritentasi pada proses namun lebih jauh dari itu yakni memikirkan output bahkan outcomenya.
Keunggulan lainnya adalah pada saat-saat tertentu digelar acara parenting atau "Kelas Inspirasi". Tujuan dari kelas inspirasi dan parenting itu ada dua, yakni mendorong leadership atau jiwa kepemimpinan dan enterpreuneurship atau jiwa kewirausahaan.
Hal lain yang juga dilakukan adalah memberikan apresiasi terhadap siswa, tidak hanya terhada siswa yang berprestasi akademik, tapi juga yang memperoleh kemajuan dalam kepribadian, akhlak dan prestasi di setiap mata pelajaran. Wal hasil, banyak sekali apresiasi yang diberikan sekolah terhadap peserta didiknya. “Dengan semua itu, peserta didik merasakan, bahwa sekolahnya menjadi keluarga dan mereka akan bangga dan akhirnya termotivasi, “lanjutnya.
Dalam merekrut peserta didik baru di SMANBARA harus melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah hasil rekomendasi dari sekolah asal (SMP) yang menyatakan bahwa peserta didik yang diusulkan/direkomendasikan sebanyak 10 orang tersebut adalah siswa dari keluarga tidak mampu dan termiskin disekolahnya. Tahapan selanjutnya adalah Papper Test (test pengetahuan dasar) yang dilanjutkan dengan tahapan berikutnya yakni Tahapan Visitisi yakni kunjungan ke rumah peserta didik untuk memastikan bahwa siswa tersebut "benar-benar miskin".
Tahapan selanjutnya adalah Boot Camp. Setelah melalui tahapan ini siswa barulah dinyatakan lulus dan diterima di SMANBARA. Dalam boot camp peserta didik akan "diundang" untuk mengikuti serangkayan kegiatan di ASRAMA mulai dari bagaimana mengawali kehidupan diasrama sehari-hari, mergaul, bersopan santun, hingga pengenalan program-program pengembangan disekolah. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari.