SMAN BALI MANDARA : BERTRANSFORMASI DITENGAH KEMISKINAN !

“Sekolah kami merupakan sekolah berasrama yang 100 persen siswanya berasal dari keluarga tidak mampu. Saat penerimaan siswa baru, indikatornya bukan berdasarkan nilai akademik tapi berdasarkan kemiskinan, ya syarat utama masuk sekolah ini adalah WAJIB MISKIN“ kata I Nyoman Darta, Kepala sekolah SMAN Bali Mandara, saat mempresentasikan sekolahnya saat menyambut rombongan Tim Pengembang Kurikulum Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangkaian kegiatan Workshop Tim Pengembang Pembelajaran dan Penilaian di Denpasar, 10-13 Desember 2019 lalu.

SMA Negeri Bali Mandara adalah sekolah layanan khusus berasrama (boarding school) yang didirikan tanggal 8 April 2011 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali No. 680/03-A/HK/2011. Pada awalnya sekolah ini dibina oleh Putera Sampoerna Foundation berdasarkan kesepakatan bersama Pemerintah Provinsi Bali dengan Yayasan Putera Sampoerna No. 075/11/KB/B.PEM/2009 dan No. 2420/PSF/10/09. Berdasarkan surat tesebut, Putera Sampoerna Foundation menyiapkan biaya operasional sekolah, sedangkan Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan biaya pembangunan fisik. Namun kini SMAN Bali Mandara pembiayaan resmi hanya dari Pemerintah Provinsi Bali.


SMA Negeri Bali Mandara (SMANBARA) berlokasi di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng dengan luas lahan 10 hektar dan memanfaatan bangunan bekas sekolah pertanian. Kondisi awal sangat memprihatinkan karena ketika memulai tahun pelajaran 2011/2012, semua fasilitas fisik belum tersedia. Ruang kelas, kantor, asrama, dan toilet semuanya sedang dalam proses penyelesaian. Seluruh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan tidur di aula bekas yang bocor dan plafonnya telah usang dan berlubang. Tempat untuk peserta didik putra dan putri hanya disekat dengan almari, sementara pendidik dan tenaga kependidikan tidur di stage yang setiap jam harus bergiliran untuk memantau peserta didik.

Kata "Bali Mandara" sendiri awalnya merupakan brand dalam kampanye Pilgub Bali 2013 ketika Mangku Pastika sebagai akronim dari Maju, Aman, Damai, dan Sejahtera. Kini Bali Mandara juga dikenalkan sebagai kata dari bahasa Sanskerta yang disebut-sebut berhubungan dengan filosofi Hindu. Jadi, tak lagi sekadar sebagai akronim namun juga bermakna “Mandara = Agung, atau Bali yang Agung,”

SMAN Bali Mandara yang memiliki Visi “To become the leading school in creating future leaders “ atau “Menjadi sekolah terdepan dalam menciptakan pemimpin masa depan” dalam kurun waktu 8 tahun sejak berdirinya telah bertranformasi menuju dan mengarah ke visi dan misi mereka. Sebuah sekolah yang sangat layak untuk dijadikan rujukan dengan berbagai program kerja yang mereka miliki yang tidak saja beroritentasi pada proses namun lebih jauh dari itu yakni memikirkan output bahkan outcomenya.

SMANBARA merupakan sekolah yang memiliki banyak kelebihan untuk dapat di adaptasi, selain memprioritaskan calon siswa dari keluarga miskin tanpa memperhatikan prestasi akademik, sekolah ini juga mendapat apresiasi yang diberikan dalam kelompok ‘Apresiasi Sekolah Keren’ karena SMAN Bali Mandara telah melaksanakan program keterlibatan keluarga dalam proses pembelajaran di sekolah.

Sejak diterima di sekolah tersebut, para siswa dibagi-bagi dalam kelompok yang dipimpin oleh seorang guru dan dibantu seorang siswa. Hanya guru tersebut yang dapat melakukan komunikasi dengan para orang tua peserta didik. Setiap malam, sebelum beristirahat diadakan pertemuan yang dihadiri semua siswa dari kelompok tersebut.  Dalam pertemuan tersebut, mereka melakukan evaluasi mengenai apa yang sudah dilakukannya di sekolah tersebut selama sehari penuh dan jika ada diantara mereka yang melakukan suatu kesalahan, tidak dihujat atau dikritik, tapi diberikan solusi, apa yang seharusnya dilakukan agar tidak terulang lagi.

Keunggulan lainnya adalah pada saat-saat tertentu digelar acara parenting atau "Kelas Inspirasi". Tujuan dari kelas inspirasi dan parenting itu ada dua, yakni mendorong leadership atau jiwa kepemimpinan  dan enterpreuneurship atau jiwa kewirausahaan.

Pada acara kelas inspirasi, para orang tua siswa digilir memberikan pelajaran dan pengetahuan tentang profesi yang mereka jalani sebagai motivasi bagi peserta didik. “Misalnya bila orang tua melakoni sebagai penjual kue, peserta didik diberi pengetahuan membuat kue dan bagaimana pemasarannya. Peserta didik juga diajak membuat kue untuk kemudian dijual. Hasil penjualannya bisa ditabung untuk biaya kuliah kelak, “jelas Nyoman Darta.

Selain para orang tua, juga dihadirkan pihak dari luar, seperti pejabat, pengusaha, atau tokoh masyarakat lainnya untuk memberikan motivasi pada peserta didik. Melalui kelas inspirasi tersebut, peserta didik diharapkan kaya akan wawasan dan pengetahuan untuk menjadi bekal di masa mendatang.

Hal lain yang juga dilakukan adalah memberikan apresiasi terhadap siswa, tidak hanya terhada siswa yang berprestasi akademik, tapi juga yang memperoleh kemajuan dalam kepribadian, akhlak dan prestasi di setiap mata pelajaran. Wal hasil, banyak sekali apresiasi yang diberikan sekolah terhadap peserta didiknya. “Dengan semua itu, peserta didik merasakan, bahwa sekolahnya menjadi keluarga dan mereka akan bangga dan akhirnya termotivasi, “lanjutnya.

Dalam merekrut peserta didik baru di SMANBARA harus melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah hasil rekomendasi dari sekolah asal (SMP) yang menyatakan bahwa peserta didik yang diusulkan/direkomendasikan sebanyak 10 orang tersebut adalah siswa dari keluarga tidak mampu dan termiskin disekolahnya. Tahapan selanjutnya adalah Papper Test (test pengetahuan dasar) yang dilanjutkan dengan tahapan berikutnya yakni Tahapan Visitisi yakni kunjungan ke rumah peserta didik untuk memastikan bahwa siswa tersebut "benar-benar miskin".

Tahapan selanjutnya adalah Boot Camp. Setelah melalui tahapan ini siswa barulah dinyatakan lulus dan diterima di SMANBARA. Dalam boot camp peserta didik akan "diundang" untuk mengikuti serangkayan kegiatan di ASRAMA mulai dari bagaimana mengawali kehidupan diasrama sehari-hari, mergaul, bersopan santun, hingga pengenalan program-program pengembangan disekolah. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari.

Page : 12 Next

Related

HIPPER 4.0 : CETAK BIRU PENDIDIKAN INDONESIA

Himpunan Pendidik Penggerak 4.0 (HIPPER 4.0) bekerjasama dengan AGTIFINDO, APII dan Edutect Madrasah menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tentang Cetak Biru (blueprint) Pendidikan In...

PERSESJEN N0 5 TAHUN 2020 TENTANG JUKNIS IJAZAH

Banyak pendidik dan praktisi pendidikan yang bertanya-tanya dan menunggu tentang teknis penulisan Ijasah mengingat tidak ada Ujian Nasional, bahkan sebagian sekolah tidak sempat melaksanakan Ujian Sek...

BELAJAR BAHASA JERMAN : ALLTAGSLEBEN

Pada kesempatan kali ini, anda akan belajar percakapan bahasa Jerman dengan tema "ALLTAGSLEBEN" atau percakapan sehari-hari bersama para guru dan siswa, yakni ibu TITIK MARYANI,  S. Pd., SHINTA P...

Posting Komentar

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Follow us !

Hot in week

Hot in week

item